Jumat, 29 Oktober 2010

tugas java 2 - modul 3


TUGAS
PRAKTIKUM JAVA II

MODUL III
EVENT HANDLING



Miko Dewi Hatmanti
123090061
Plug 10


Ass    :  Shiddieqy Y. Katili

 
 





JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “V” YOGYAKARTA
2010




TUGAS 1
Source code


1.      import java.awt.event.*;
2.      import javax.swing.*;
3.      import java.awt.*;

4.     class pButtonAction extends JFrame{
5.       public JButton bOK, bCAncel;
6.       public JLabel luser, lpass;
7.       public JTextField tuser, tpass;
8.       String nama_user;
9.       String nama_user_pokok = new String ("123090061");
10.     String password ;
11.     String password_pokok = new String ("java");

12.     public pButtonAction(){
13.        bOK = new JButton("OK");
14.        bCancel = new JButton("Cancel");
15.        luser = new JLabel("User");
16.        lpass = new JLabel("Password");

17.        tuser = new JTextField(10);
18.        tpass = new JPasswordField(10);

19.        setDefaultCloseOperation(3);
20.        setSize(300, 200);
21.        setVisible(true);
22.        setTitle("Login");
23.        setLayout(new GridLayout(3, 2, 20, 20));

24.        add(luser);
25.        add(tuser);
26.        add(lpass);
27.        add(tpass);
28.        add(bOK);
29.        add(bCAncel);

30.        tuser.addKeyListener(new KeyListener() {
31.            public void keyPressed(KeyEvent ke) {
                   if (ke.getKeyChar()==KeyEvent.VK_ENTER){
                      tpass.requestFocus();
                   }
               }
32.            public void keyTyped(KeyEvent ke) {

               }
33.            public void keyReleased(KeyEvent ke) {

               }
           });

34.                    bOK.addActionListener(new ActionListener() {
35.             public void actionPerformed(ActionEvent ae) {
                  nama_user = tuser.getText();
                  password = tpass.getText();
                  if(ae.getSource() == bOK){
                     if(nama_user_pokok.equals(nama_user)&&
                         password_pokok.equals(password))
                         {
                           JOptionPane.showMessageDialog(null, "Login sukses",
                           "Pesan",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
                         }

 
                     else
                         {
                           JOptionPane.showMessageDialog(null, "Login gagal",
                           "Pesan",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
                         }
                  }
             }
        });

36.     bCAncel.addActionListener(new ActionListener() {
37.         public void actionPerformed(ActionEvent e) {
                     JOptionPane.showMessageDialog(null, "Tombol Cancel di klik",
                     "Pesan",JOptionPane.INFORMATION_MESSAGE);
                     tuser.setText(null);
                     tpass.setText(null);
            }
        });
      }
    }

38. public class Login {
39.     public static void main(String[] args) {
40.         new pButtonAction();
        }
    }



Output :









 
Pembahasan :
·         Baris 1,2 dan 3 : Menyertakan semua class dalam paket java.awt.event untuk menyediakan penanganan event, java.awt dan javax.swing.
·         Baris 4 : Mendefinisikan class dengan nama pButtonAction yang merupakan turunan dari class JFrame (ditandai dengan statement extends JFrame) dan mengimplementasi interface ActionListener dan Key Listener. Class JFrame diperlukan untuk membuat window/frame. Dalam aplikasi java Swing, umumnya terdapat satu class yang merupakan turunan dari JFrame.
·         Baris 5..11 : Inisialisasi objek komponen – komponen yang akan digunakan untuk mengisi frame.
·         Baris 12 : Merupakan sebuah constructor dari class pButtonAction yang nantinya akan akan dijalankan saat objek dari class pButtonAction terbentuk.
·         Baris 13..18 :
·         Baris 9..18 : Merupakan inisialisasi objek dari komponen Swing yang akan digunakan dalam program ini. Komponen tersebut adalah button (tombol) sebanyak 2 buah, label sebanyak dua buah dan dua buah text field.
·         Baris 19 : Method setDefaultCloseOperation(EXIT_ON_CLOSE) digunakan untuk membersihkan buffer program/aplikasi setelah user menutup aplikasi dengan menekan tombol Close frame.
·         Baris 20 : Method setSize() digunakan untuk mengatur ukuran frame. Dalam program ini frame akan berukuran panjang 300 pixel dan lebar 200 pixel.
·         Baris 21 : Method setVisible (true) akan menampilkan frame ke layar. Jika method ini tidak digunakan ataupun nilai Boolean-nya false maka frame tidak akan tampil.
·         Baris 22 :  Method setTitle digunakan untuk mengatur judul frame. Untuk mengatur judul bisa juga menggunakan perintah super() yang artinya akan mengirim parameter ke konstruktor class JFrame.
·         Baris 23 : Method setLayout() merupakan perintah pengaturan layout untuk frame. Layout area frame menggunakan metode grid layout dengan membagi area panel menjadi 3 baris dan 2 kolom dengan ukuran yang sama serta spasi kolom dan baris sebesar 20 pixel.
·         Baris 24..29 : Perintah add() digunakan untuk meletakkan komponen – komponen pada frame. Pada program ini komponen yang diletakkan adalah semua komponen yang sudah diinisialisasi sebelumnya.
·         Baris 30: Komponen text field user diberi event handling agar aksi dari keyboard bisa ditangani.
·         Baris 31 : Merupakan method implementasi dari interface KeyListener yang digunakan untuk memberi aksi ketika tombol keyboard ditekan. Jika keyboard yang ditekan adalah ENTER maka secara otomatis kursor edit akan pindah ke text field berikutnya.
·         Baris 32 : Merupakan method implementasi dari interface KeyListener yang digunakan untuk memberi aksi ketika tombol keyboard diketikkan, alias ditekan kemudian dilepaskan. Method ini dipanggil jika tombol yang ditekan mempunyai representasi karakter unicode, seperti tombol angka dan tombol huruf. Sedangkan penekanan tombol modifiers seperti ALT, CTRL, ARROW, CAPSLOCK, NUMLOCK, INS dan lainnya tidak akan mengakibatkan method ini  dipanggil. Jika keyboard yang ditekan adalah ENTER maka secara otomatis kursor edit akan pindah ke text field berikutnya.
·         Baris 33 : Merupakan method implementasi dari interface KeyListener yang digunakan untuk memberi aksi ketika tombol keyboard dilepaskan.
·         Baris 34 : Komponen tombol OK diberi event handling agar aksi ketika tombol di-klik bisa ditangani.
·         Baris 35 : Merupakan method implementasi dari interface ActionListener yang digunakan untuk memberi aksi tertentu pada tombol yang sudah ditambahkan event handling. Jika user mengisi text field nama user dan password dengan benar dan meng-klik tombol OK maka akan muncul kotak dialog “Login Sukses”, namun jika user memasukkan inputan yang salah maka akan muncul kotak dialog “Login Gagal”.
·         Baris 36 : Komponen tombol Cancel diberi event handling agar aksi ketika tombol di-klik bisa ditangani.
·         Baris 37 : Jika user meng-klik tombol Cancel maka akan muncul kotak dialog “Tombol Cancel di-klik dan secara otomatis semua text field akan kosong.
·         Baris 38 :  Mendefinisikan main class dengan nama Login. Main class ini digunakan untuk menjalankan program karena terdapat method main dalam class tersebut.
·         Baris 39 :  Merupakan method main yang berfungsi memanggil method lain yang kan dijalankan.
·         Baris 40 : Perintah untuk menjalankan constructor yang ada di class pButtonAction.

























 

Sabtu, 23 Oktober 2010

laporan dan tugas praktikum linux - modul 3


LAPORAN
PRAKTIKUM LINUX

MODUL III
KONSEP JARINGAN DAN TCP/IP




Miko Dewi Hatmanti
123090061
Plug 11

Ass    : I Putu Jistha M



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “V” YOGYAKARTA



BAB I
DASAR TEORI
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network)
Kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat tembaga saja melainkan dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro, atau satelit komunikasi.
Untuk memahami istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan dengan sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi, keberadaan sejumlah komputer autonomous bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan berjalan dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat mertupakan tugas sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi f\ile ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.
Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa sepengetahuan pemakai.
Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya.
Macam jaringan komputer
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan point-to-point
a.       Jaringan broadcast
memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan.Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu , bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan mengabaikannya.
b.       Jaringan point-to-point
terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui baynak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cendurung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.
Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya.



BAB II
PEMBAHASAN

Media Transmisi

·         Twisted Pair Cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi lektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP),dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
·         Coaxial Cable
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain. Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan. sebenarnya tidak ada yang berguna bagi anjing-anjing rumahan
·         Fiber Optic
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index. Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar. Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya karena memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
·        Hub
Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
·          Switch
Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.
·         Router
Alat yang bertugas untuk mengantarkan paket data dalam jaringan. router dapat digunakan jika tersambung paling tidak dengan dua jaringan yang berbeda sehingga pengaturan tersebut membutuhkan sebuah router. Router berada di sisi gateway sebuah tempat dimana dua jaringan LAN atau lebih untuk disambungkan. Router menggunakan HEADERS dan daftar tabel pengantar (Forwarding Table) untuk menentukan posisi yang terbaik untuk mengantarkan sebuah paket jaringan dan juga menggunakan protokol seperti ICMP,HTTP untuk berkomunikasi dengan LAN lainnya dengan konfigurasi terbaik untuk jalur antar dua host manapun.
·         Repeater
Repeater adalah suatu perangkat dengan program yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan (jarak, kualitas sinyal) fisik suatu segmen jaringan (komputer).Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa segmen suatu jaringan yang besar (misalnya Ethernet to Ethernet). Namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan bahwa aturan panjang kabel maksimum tidak dapat dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Repeater tidak dapat menghubungkan misalnya antara protokol data link layer yang berbeda (misalnya Ethernet dengan Token Ring). Hal ini karena repeater mempunyai bit korespondensi dengan data link atau network layer. Contoh repeater adalah Hub. Oleh karena itu Hub kadang juga disebut sebagai multiport/modular repeater. Cara kerja repeater menyebarkan traffic data ke seluruh jaringan, tanpa memandang apakah traffic data tsb diperlukan atau tidak di seluruh jaringan. Jika jumlah station semakin banyak, dan traffic data sangat tinggi. Maka akan berakibat kinerja menurun (akses lambat).
·         Bridge
Bridge adalah bekarja pada data link layer pada OSI. bridge adal alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment – segment jika hanya segment itu sangat diperlukan. Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:
-     Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
-          Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
-          Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

Topologi jaringan
Tujuan dari suatu jaringan adalah menghubungkan jaringan-jaringan yang telah ada sehingga informasi dapat ditransfer dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Karena suatu perusahaan memuliki keinginan atau kebutuhan yang berbeda-beda maka terdapat berbagai cara jaringan terminal-terminal dapat dihubungkan. Struktur Geometric ini disebut dengan LAN Topologies.
Terdapat 6 jenis topologi jaringan :
1.      Topologi Bus atau Daisy Chain
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
·         merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node
·         umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
·         signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
·         problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.

2.      Topologi Ring
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
·         lingkaran tertutup yang berisi node-node
·         sederhana dalam layout
·         signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana
·         problem: sama dengan topologi bus
·         biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star.


3.      Topolog Star
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·         setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
·         mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node
·         keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu
·         dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.

4.      Topologi Extended Star
Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
·         setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.
·         digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.
·         keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
·         tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.


5.      Topologi Hierarchical
Topologi ini biasa disebut sebagai topologi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node. Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensupport baik contention maupun token bus access.


6.      Topologi Mesh
Topologi Mesh dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah ‘fully-connected mesh’ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.


Konsep TCP/IP
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data di dalam suatu jaringan pada umumynya, dan Internet pada khususnya. Protokol merupakan himpunan aturan yang memungkinkan komputer untuk berhubungan antara satu dengan yang lain, biasanya berupa bentuk waktu, barisan, pemeriksaan error saat transmisi data.
Komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan bahasa yang sama, yaitu protokol TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows dapat berkomunikasi dengan komputer Sun-SPARC yang menjalankan Solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protocol TCP/IP dan   terhubung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan langsung dengan komputer lain   dibelahan dunia manapun yang juga terhubung dengan internet.

IP Address
Internet Protocol (IP) address adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001: db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6).
Internet Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari sistem routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk menunjuk sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR, yang ditambahkan ke alamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24.
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
            Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
  • IP versi 4 (IPv4)
  • IP versi 6 (IPv6)
Pengiriman data dalam jaringan TCP/IP berdasarkan IP address komputer pengirim dan komputer penerima. IP address memiliki dua bagian, yaitu alamat jaringan (network address) dan alamat komputer lokal (host address) dalam sebuah jaringan.

Cara menghitung IP address :
Contoh :
Diketahui IP address 192.168.0.1 yang dibagi menjdi 30 host..
Untuk menghitung range IP nya bisa menggunakan cara
2n - 2 ≥ host
2n - 2 ≥ 30
25 - 2 ≥ 30
NP + HP = 32
NP + 5 = 32
NP = 32 – 5
NP = 27 → /27 → kelas C

Subnet 1       192.168.0.1 → network 1
Subnet 2       192.168.0.32 → network 2
Range IP address = 192.168.0.1 sampai 192.168.0.(25– 2 )
                             = 192.168.0.1 sampai 192.168.0.30

Netmask = 255.255.255.(256 - 25)
               = 255.255.255.224   /27




TUGAS
Diketahui IP address 192.168.10.0 dan ingin dibagi untuk 5 laboratorium. Hitung range IP tiap-tiap laboratorium yang valid dan berapa subnet tiap host.
Jawab :
Lab 1 : 30 host
Lab 2 : 30 host
Lab 3 : 30 host
Lab 4 : 28 host
Lab 5 : 18 host

2n – 2  ≥  host
Walaupun setiap Lab memiliki jumlah host yang berbeda, namun untuk memenuhi syarat rumus diatas maka nilai dari 2n – 2 harus bisa lebih dari host terkecil dan lebih dari atau sama dengan host terbesar.
25 - 2 30
NP + HP = 32
NP + 5 = 32
NP = 32 – 5
NP = 27 → /27 → kelas C

Subnet 1/ Lab 1    :   192.168.10.0
Range IP address = 192.168.10.1 sampai 192.168.10.(25 – 2 )
                             = 192.168.10.1 sampai 192.168.10.30

Subnet 2/ Lab 2    :   192.168.10.32
Range IP address = 192.168.10.33 sampai 192.168.10.62

Subnet 3/ Lab 3    :   192.168.10.64
Range IP address = 192.168.10.65 sampai 192.168.10.94

Subnet 4/ Lab 4    :   192.168.10.96
Range IP address = 192.168.10.97 sampai 192.168.10.126

Subnet 5/ Lab 5    :   192.168.10.128
Range IP address = 192.168.10.129 sampai 192.168.10.158

Netmask = 255.255.255.(256 - 25)   = 255.255.255.224   /27



BAB III
KESIMPULAN

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain. Standar diperlukan agar antar komputer terjadi kesepakatan tentang tatacara pengiriman dan penerimaan data sehingga data dapat dikirimkan dan diterima dengan benar. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.