Rabu, 08 Juni 2011

Tugas Modul 7

TUGAS
PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL


MODUL VII
RANGKAIAN ARITMATIKA (ADDER)




Miko Dewi Hatmanti
123090061
Plug 2

Ass    : Jefri Senoaji



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
          UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “V” YOGYAKARTA






Rangkaian FULL ADDER :


Tabel kebenaran :


Skema pengkabelan :
  • Kondisi ke 1

  • Kondisi ke 2

  • Kondisi ke 3

  • Kondisi ke 4

  • Kondisi ke 5

  • Kondisi ke 6

  • Kondisi ke 7

  • Kondisi ke 8

Minggu, 05 Juni 2011

Tugas Modul 6

TUGAS
PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL


MODUL VI
PENCACAH





Miko Dewi Hatmanti
123090061
Plug 2

Ass    : Jefri Senoaji



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “V” YOGYAKARTA



1.      Modulus 16
Skema

Pencacah 4 bit disusun dari 4 buah FF JK dengan keluaran dari setiap FF akan memicu FF yang ada di belakangnya. Suatu sinyal tegangan segi empat sebagai sinyal clock memicu FF A pada saat pinggiran negatif  (belakang) pulsa itu tiba. Selanjutnya keluaran FF A akan memicu FF B, dengan keluaran FF B memicu FF C, yang pada akhirnya keluaran FF C akan memicu FF D. Dari gambar di atas  tampak bahwa  dua masukan J dan K pada masing-masing FF itu pada keadaan tinggi, sehingga keempat FF itu ada dalam keadaan "toggle", artinya keluaran tiap FF itu akan berpindah keadaan jika pinggiran negatif dari pulsa yang memicunya tiba.
Untuk pencacah modus lain yang lebih rendah, misalnya pencacah modus 10, maka pencacah ini dapat disusun dengan memodifikasi pencacah modus 16. Caranya dengan mereset semua FF pada urutan cacahan yang kesepuluh. Artinya pada urutan cacahan yang kesepuluh, semua FF akan direset sehingga diperoleh DCBA = 0000.


Rangkaian :

Tabel kebenaran


Pulsa yang dibangkitkan :





2.      Artikel Pencacah

PENCACAH (COUNTER)

Counter ( rangkaian logika sekuensial yang di bentuk dari flip-flop )
Mencacah dapat diartikan menghitung, hampir semua system logika menerapkan pencacah. Komputer digit menerapkan pencacah guna mengemudikan urutan dan pelaksanaan langkah – langkah dalam program. Fungsi dasar pencacah adalah untuk “mengingat” berapa banyak pulsa detak yang telah dimasukkan kepada masukkan;  sehingga pengertian paling dasar pencacah adalah system memori.

Terdapat 2 jenis pencacah (counter), yaitu :
1.                    1.  Pencacah sinkron (synchronous   counters)
Pencacah sinkron dinamai juga pencacah jajar. Masukan untuk denyut sulut (trigger pulse) yang  disebut juga denyut-denyut lonceng/clock dikendalikan secara serempak. Dengan demikian penundaan counters adalah sama dengan penundaannya flip-flop.Pencacah sinkron memerlukan sirkuit lonceng/clock yang berdaya tinggi, sebab lonceng harus menggerakkan semua flip-flop.


2.                 2.   Pencacah tak sinkron (asynchronuous counters)
Di namai pencacah tak sinkron (asynkronuous counters) atau ripple through counters, sebab flip-flop nya bergulingan secara tak serempak tetapi secara berurutan. Hal ini disebabkan karena hanya flip-flop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock untuk flip-flop lainnya diambilkan dari masing-masing flip-flop sebelumnya. Banyaknya denyut yang dimasukkan diterjemahkan oleh flip-flop kedalam bentuk biner. Itulah sebabnya pencacah tak sinkron disebut juga pencacah biner. Pada pencacah tak sinkron penundaan adalah sama dengan penundaan-penundaan flip-flop dijumlahkan.
Ada dua macam pencacah yaitu pencacah sinkron dan asinkron. Pencacah sinkron terdiri dari 4 
macam yaitu:
1)      Pencacah maju sinkron yang berjalan terus (Free Running).
2)      Pencacah maju sinkron yang dapat berhenti sendiri (Self Stopping).
3)      Pencacah mundur sinkron.
4)      Pencacah maju dan mundur sinkron (Up-down Counter).
Pencacah tak sinkron terdiri dari 4 macam yaitu:
1)      Pencacah maju taksinkron yang berjalan terus (Free Running).
2)      Pencacah maju taksinkron yang dapat berhenti sendiri (Self Stopping).
3)      Pencacah mundur tak sinkron.
4)      Pencacah maju dan mundur tak sinkron (Up-down Counter).


Pencacah juga memiliki karakteristik yang penting, yaitu :
1.                 1.   Sampai berapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah);
2.                 2. Mencacah maju, ataukah mencacah mundur;
3.                 3. Kerjanya sinkron atau tak sinkron;

Beberapa kegunaan pencacah :
1.                 1. Menghitung banyaknya detak pulsa dalam satu periode waktu
2.                 2. Membagi frekuensi
3.                 3. Pengurutan alamat
4.                 4. Beberapa rangkaian aritmatika.

Pencacah atau penghitung (counter) merupakan piranti yang penting fungsinya dalam suatu system rangkaian digital. Suatu pencacah akan menghitung jumlah daur yang  dilewati oleh pulsa clock pemicunya. Rangkaian ini tersusun dari beberapa buah FF JK yang terpicu pada pinggiran positif atau negatif, dengan fungsi-fungsi set dan clear-nya.


IC yang digunakan :
·                     Untuk pencacah 10 digunakan IC TTL 7490
     

·                   Untuk pencacah 16 digunakan IC TTL 7493
    

     atau IC  7476
   

Selasa, 24 Mei 2011

tugas modul 5

TUGAS
PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL


MODUL V
FLIP  -  FLOP



Miko Dewi Hatmanti
123090061
Plug 2

Ass    : Jefri Senoaji



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “V” YOGYAKARTA



TUGAS

1.      Mengapa pada RS Flip-flop dengan clock memiliki hasil Q dan Q’ yang berubah-ubah ?

Jawab :
Hal ini dipengaruhi oleh inputan clock. Inputan clock ini berfungsi mengatur keadaan Set dan Reset. Bila inputan clock berlogik 0, maka perubahan logik pada input R dan S tidak akan mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q’, artinya kondisi Next sama dengan kondisi Present-nya.
Akan tetapi apabila inputan clock berlogik 1, maka perubahan pada input R dan S dapat mengakibatkan perubahan pada output Q dan Q’, output Flip-flop akan berubah ke kondisi Next-nya sesuai dengan kombinasi input R dan S nya.


2.      Berikan skema Master Slave Flip-flop dan IC yang digunakan !

Jawab :
Skema Master Slave


IC yang digunakan adalah IC 74105.




Kamis, 21 April 2011

Modul 3 - Tugas


TUGAS
PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL


MODUL III
GERBANG PEMBANGUN UNIVERSAL



Miko Dewi Hatmanti
123090061
Plug 2

Ass    : Jefri Senoaji



JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “V” YOGYAKARTA




1.    Rangkaian
   

Skema pengkabelan


2.    Rangkaian
 

     Skema pengkabelan




 ARTIKEL

GERBANG KOMBINASIONAL
Rangkaian gerbang kombinasional adalah rangkaian yang kondisi keluarannya (output) dipengaruhi oleh kondisi masukan (input). Pada prinsipnya, rangkaian kombinasional merupakan penerapan dan penerjemah langsung dari aljabar boole, yang biasanya dinyatakan sebagai fungsi logika. Operator logika yang digunakan dalam aljabar boole adalah inversi/negasi (NOT), perkalian logika (AND), penambahan logika (OR) dan gerbang -gerbang lain seperti NAND, XOR, NOR, dan XNOR,.
IC yang digunakan :
a.       IC 74LS28
b.      IC 74LS32
c.       IC 74LS00
d.      IC 74LS04
e.       IC 7402
f.       IC 7486
g.      IC 74266 / 4077
.
Rangkaian aritmatika dasar termasuk kedalam rangkaian gerbang kombinasional yaitu suatu rangkaian yang outputnya tidak tergantung pada kondisi output sebelumnya, hanya tergantung pada present state dari input.

a.      Half Adder dan Full Adder
     Sebuah rangkaian kombinasional yang melaksanakan penjumlahan 2 digit biner disebut dengan half adder, sedangkan rangkaian yang melaksanakan penjumlahan 3 bit disebut full adder. Rangkaian full adder dapat tersusun dari dua buah half adder. Di pasaran rangkaian full adder sudah ada yang berbentuk IC, seperti 74LS83 (4-bit full adder).
-          Half adder
     
    Rangkaian diatas diatas  adalah adalah rangkaian half  adder 1 bit, rangkaian diatas berfungsi untuk menjumlahkan sebanya satu bit,  misalnya pada masukan A berlogika 1 dan B berlogika 1, maka keluarannya adalah 10, CO (Carry out) bisa dipakai jika rangkaian ini akan dikembangkan menjadi lebih dari 2 bit.

                                                     Tabel kebenaran

-          Full adder
    Dalam rangkaian diatas, merupakan penyempurnaan dari Half adder, sehinnga pada rangkaian ini dapat dapat menyertakan Carry out dari dari penjumlahan sebelumnya, dengan adanya Carry in maka rangkaian diatas dapat dikembankan menjadi lebih dari 1 bit masukan, bisa 8bit, 16bit, dll.
                                                   Tabel kebenaran
     

b.      Half Substractor dan Full Substractor
     Rangkaian half substractor hampir sama dengan rangkaian half adder. D (Difference) ekivalen dengan S (sum), dan B (borrow) ekivalen dengan C (carry) pada half adder. Kedua rangkaian ini melakukan operasi pengurangan biner. Half substractor untuk pengurangan satu bit biner, sedangkan full substractor untuk pengurangan lebih dari satu bit biner.
                                       
                                                               Half Subtractor

                                                              Full Subtractor                      

c.       Decoder
    Decoder adalah rangkaian kombinasional logika dengan n-masukan dan 2n keluaran yang berfungsi mengaktifkan 2n keluaran untuk setiap pola masukan yang berbeda-beda. Hanya satu output decoder yang aktif pada saat diberi suatu input n-bit. Sebuah decoder biasanya dilengkapi dengan sebuah input enable low sehingga rangkaian ini bisa di on-off-kan untuk tujuan tertentu. Fungsi enable untuk meng-aktif-kan atau men-tidak-aktif-kan keluarannya.
    

d.      Priority Encoder
     Sebuah Priority encoder adalah rangkaian encoder yang mempunyai fungsi prioritas. Operasi dari rangkaian priority encoder adalah sebagai berikut :
     jika ada dua atau lebih input bernilai 1 pada saat yang sama, maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil. Kondisi x adalah kondisi don`t care, yang menyatakan nilai input bisa 1 atau 0.

Tabel kebenaran
   

e.       Multiplexer
    Multiplexer merupakan rangkaian logika yang berfungsi memilih data yang ada pada input-nya untuk disalurkan ke output-nya dengan bantuan sinyal pemilih atau selektor. Multiplexer disebut juga sebagai pemilih data (data selector). Multiplexer adalah rangkaian yang memiliki fungsi untuk memilih dari 2n bit data input ke satu tujuan output.