LAPORAN
PRAKTIKUM LINUX
MODUL VI
DNS SERVER
Miko Dewi Hatmanti
123090061
Plug 11
Ass : I Putu Jistha M
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “V” YOGYAKARTA
BAB I
DASAR TEORI
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bila perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
· DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
· recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
· authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya).
Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik. Label paling kanan menyatakan top-level domain – domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki top-level domain org). Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: “subdomain” menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host – lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit. Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host “www”.
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-”bawah”-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).
Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
· A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
· AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
· CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
· [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
· PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
· NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
· SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
· SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
· Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada sistem operasi UNIX, DNS diimplementasikan dengan menggunakan software Berkeley Internet Name Domain (BIND). BIND ini memiliki dua sisi, yaitu sisi client dan sisi server. Sisi client disebut resolver. Resolver ini bertugas membangkitkan pertanyaan mengenai informasi domain name yang dikirimkan kepada sisi server. Sisi server BIND ini adalah sebuah daemon yang disebut named. Ia yang akan menjawab query-query dari resolver yang diberikan kepadanya.
Langkah – langkah untuk membuat domain name, yaitu :
1. Untuk membuat domain sendiri maka kita menggunakan sebuah software bernama BIND. Cek dulu apakah komputer kita sudah terinstal BIND dengan menuliskan perintah sudo dpkg –l | grep bind9 pada terminal. Jika belum muncul sintaks seperti di bawah ini berarti komputer kita belum terinstal BIND.
2. Masuk ke root kemudian kita mulai mengkonfigurasi file /etc/bind/named.conf dengan menuliskan sintaks :
gedit /etc/bind/named.conf.local
3. Maka muncul notepad untuk mengedit. Tuliskan sintaks berikut ini pada file kosong tersebut. Disini saya ingin membuat domain name-nya miko.com maka untuk membuat zone-nya di edit dengan miko.com.
4. Simpanlah apa yang sudah kita edit dengan klik save dan close file tersebut.
5. Lalu kembali ke terminal. Disini kita akan membuat file db.miko.com dengan cara meng-copy file db.local yang sudah ada di server bind agar tidak usah menulis ulang.
6. Setelah itu kita edit db.miko.com hasil copy-an tadi dengan perintah gedit /etc/bind/db.miko.com
7. Akan keluar window file lagi dan edit file tersebut dengan isian seperti dibawah ini. Bagian yang bertuliskan localhost kita ganti dengan nama domain sesuai keinginan kita. Di sini saya menggunakan nama domain miko.com. Jika sudah selesai mengedit, simpan apa yang sudah kita ketik tadi.
8. Masuk ke terminal lagi lalu ketik perintah gedit /etc/bind/named.conf.local untuk menambah editan pada file named.conf.local.
Akan muncul file named.conf.local kemudian edit file tersebut seperti di bawah ini. Editlah pada bagian setelah zone yang kita edit sebelumnya. Setelah selesai, simpan perubahannya.
9. Masuk ke terminal, tulis sintaks cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192untuk meng-copy file dari db.127 ke db.192
10. Kemudian editlah db.192 dengan perintah gedit /etc/bind/db.192
Muncul file db.192 lalu edit file tersebut seperti ini.
11. Lalu restart BIND9 dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart
12. Tunggu proses restart nya kemudian akan muncul dua kondisi OK maka domain name yang kita buat sudah sukses.
13. Untuk mengeceknya tuliskan perintah ping miko.com pada terminal.
BAB III
KESIMPULAN
PENGERTIAN DNS
Domain Name System (DNS) adalah sebuah aplikasi service di internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address dan salah satu jenis system yang melayani permintaan pemetaan IP address ke FQPN (Fany Qualified Domain Name) dan dari FQDN ke IP address. DNS biasanya digunakan pada aplikasi yang berhubungan ke internet sererti Web Browser atau e-mail, Dimana DNS membantu memetakan host name sebuah computer ke IP address. Selain digunakan di internet DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau internet.
FUNGSI DNS
1. Kerangka Peraturan pengiriman secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS,
dikenal sebagai rekod TXT.
2. Menyediakan keluwesan untuk kegagalan computer,Beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya,Tiga belas server akar (root server)digunakan oleh seluruh dunia.
KEUNGGULAN DNS
1. DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/IP
2. DNS server mudah untuk di konfigurasikan(Bagi admin)
3. User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP address
KEKURANGAN DNS
1. DNS tidak mudah untuk di implementasikan
2. Tidak konsisten
3. Tidak bias membuat banyak nama domain.